Pernah mendengar lagu “alamat palsu”? yang dinyanyikan Ayu Ting-Ting yang sekarang lagi ngetop itu, sebenarnya di Indonesia bukan saja ada alamat palsu, tetapi banyak hal yang palsu, mulai dari barang palsu (obat palsu, tas palsu, makanan palsu, dll), dunia kecantikan juga ada yang palsu (gigi palsu, alis palsu, hidung palsu, bibir palsu, rambut palsu, payudara palsu, dll). dunia medis juga ada yang palsu (mata palsu, kaki palsu, dll) . kalangan politik juga ada yang palsu (keputusan palsu, suara palsu,sumpah palsu,dll). Dunia pendidikan juga ada yang palsu ( ijazah palsu, rapor palsu, gelar palsu, dll), Kehidupan sehari-hari juga ada yang palsu (KTP palsu, paspor palsu, uang palsu,dll). Jika disebut satu persatu, maka kita menemukan banyak hal yang palsu disekitar kita.Terlepas pro dan kontra tentang sesuatu yang palsu , satu hal yang pasti adalah palsu itu tidak sama dengan asli, namun di kalangan pemalsu terdapat satu slogan buatlah barang palsu seolah-olah asli dan bautlah bar
Senin, 10 Januari 2011 sembilan tokoh lintas agama berkumpul untuk menyerukan “suara nabi” dengan mengeluarkan kritikan keras kepada pemerintah dan menyatakan bahwa pemerintah telah melakukan “kebohongan publik” selama ini. Tidak tanggung-tanggung ada 18 kebohongan yang disampaikan (9 kebohongan lama dan 9 kebohongan baru) , menurut Doddy Poerbo hal ini dilakukan karena pemerintah SBY lebih mementingkan citra dan tebar pesona dibandingkan kerja nyata (kompas, 17 Januari 2011) . karena begitu banyak keprihatinan, bahkan dicanangkan tahun 2011 sebagai tahun melawan kebohongan publik, sementara saran dari Azyumardi Azra mengatakan jika Presiden Yudhoyono mau tercatat dengan tinta emas dalam sejarah negara-bangsa yang besar ini, hal itu tidak lain bisa diwujudkan hanya dengan ketegaran, ketegasan, konsistensi, dan bertungkuslumus menghapus segala yang disebut sebagai kebohongan itu (kompas,14 Januari 2011) Kebohongan publik itu tidak hanya terjadi hari ini saja, bahkan ada kebohong